Pengukuhan Guru Besar: Profesor Perempuan Pertama di UMY dari Ilmu Pemerintahan

November 13, 2021, oleh: superadmin

Yogyakarta (13/11) – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan pengukuhan Guru Besar terhadap 2 Guru Besar diantaranya Prof. Dr. Dyah Mutiarin, S.I.P., M.Si. Dalam bidang Ilmu Pemerintahan dan Prof. Dr. Imamudin Yuliadi, S.E., M.Si. dalam bidang Ilmu Ekonomi. Kedua Guru Besar tersebut dilantik secara bersamaan di Gedung A AR Fakhrudin pada Sabtu, (13/11).

Acara pengukuhan tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM. selaku Rektor UMY dan jajarannya. Pada kesempatan ini Rektor UMY yang akrab dipanggil sebagai Pak Gun mengaku bangga terhadap kedua Dosen UMY yang dikukuhkan menjadi Guru Besar. Keberhasilan tersebut tentu tidak lepas dari kerjasama seluruh civitas UMY untuk membantu para Dosen dalam meraih gelar Profesor dan Guru Besar.

“Terimakasih atas kerjasamanya untuk memajukan UMY dan saya masih berharap juga akan muncul Guru Besar yang lain untuk bisa mengikuti apa yang sudah kita desain.” Pak Gun dalam pidatonya di acara Pengukuhan Guru Besar Sabtu, (13/11).

Dalam kesempatan ini, Prof. Dyah Mutiarin atau yang akrab disapa sebagai Bu Arin secara resmi diangkat menjadi Guru Besar melalui Surat Keputusan Kemendikbudristek RI Nomor 71068/MBK.a/KP.05.01/2021 tentang kenaikan jabatan akademik Dosen.

Ibu Arin, yang merupakan Profesor perempuan pertama di UMY ini memiliki beberapa harapan kedepannya dalam memajukan pengetahuan Masyarakat terutama dalam bidang Ilmu Pemerintahan.

“’Kontribusi kita sebagai Dosen ataupun sebagai Profesor itu harus nyata untuk umat bahwa kita mampu untuk menjadi pendorong untuk riset yang berdampak dan pendorong untuk memajukan inovasi bagi UMY dan sekaligus memerlukan Sumberdaya Dosen yang berkapasitas.” Ujar Ibu Arin, dalam wawancaranya usai pengukuhan Guru Besar di Gedung A AR Fakhruddin.

Tentunya, dengan banyaknya Guru Besar di UMY harapan untuk memajukan inovasi melalui riset dan pengembangan semakin besar terutama bagi bangsa Indonesia.

“Sebagai seorang Guru Besar seharusnya mampu untuk memberikan kontribusi pengembangan pengetahuan, pengembangan konsep untuk kemajuan Indonesia dan juga untuk Muhammadiyah.” Tutupnya. (ASR)