Ekoliterasi, Degradasi Lingkungan dan Mahasiswa, David: Mahasiswa Perlu Menjadi Sosok Green Leader

December 18, 2021, oleh: superadmin

Yogyakarta (18/12) –  Dosen Progam Studi Ilmu Pemerintahan, Pak David Efendi, MA. Merupakan salah satu penggiat lingkungan yang menekuni kajian terkait Tata Kelola Pemerintahan Kota dan Ekologi Politik.  Fokusnya terkait dengan Ekologi membawanya terhadap beberapa gerakan lingkungan yang dilakukan baik itu melalui Rumah Baca Komunitas (RBK) dan Kader Hijau Muhammadiyah (KHM). Dalam kesempatan ini, Tim Media Center Prodi IP UMY berkesempatan untuk mengulas terkait hubungan antara Ekoliterasi, Degradasi Lingkungan dan Mahasiswa.

Kondisi lingkungan di Indonesia yang kian meresahkan yakni pada Laporan Forest Watch Indonesia pada Tahun 2018 bahwa kawasan Hutan di Indonesia hanya tersisa 43%.

“Pada saat ini salah satu kebutuhan Pemimpin di muka bumi dari berbagai Negara (termasuk Indonesia) adalah model kepemimpinan yang punya kapasitas terhadap strategi antara pertumbuhan teknologi dan ekonomi tanpa merusak lingkungan itu disebut dengan kerangka berfikir green leader” Ungkap David saat wawancara di Ruang Dosen Prodi IP UMY, Jum’at, (26/12).

Sosok pemimpin green leader menjadi sangat penting dikarenakan degradasi lingkungan yang kian meresahkan. David juga menjabarkan bahwa sebagai manusia kita tidak hanya bisa mengandalkan materi secara teknologis. Keberadaan lingkungan juga perlu diperhatikan karena menjadi fondasi pokok bagi kehidupan alam.

“Kita siapapun tidak bisa hidup hanya mengandalkan materi teknologis. Tetapi, ketika bumi itu rusak sebetulnya kita juga akan kehilangan kehidupan dan kehilangan masa depan.” Lanjutnya.

David secara tegas menyampaikan bahwa yang paling penting dimiliki Mahasiswa hari ini adalah menjadi calon pemimpin green leader. Perlunya pemikiran untuk memaksimalkan pelestarian alam tidak hanya didapatkan melalui bangku perkuliahan saja melainkan dari beberapa medium mulai dari Komunitas hingga entitas.

“hari ini, hal yang sangat penting dimiliki oleh Mahasiswa sebagai calon pemimpin adalah menjadi sosok green leader. Mulai dari komunitas dan entitas mahasiswa sudah melakukan upaya-upaya mengembangkan pemikiran yang sifatnya itu berpiihak dan turut melindungi kelestarian alam.” Tutupnya.