Arif Budiman Menjadi Pembicara Kuliah Umum, Bahas Pemilu Serentak di Tengah Pandemi

December 1, 2021, oleh: superadmin

Yogyakarta (28/11) – Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Prodi IP UMY), kembali merespon soal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 secara serentak. Kali ini IP UMY melangsungkan kuliah umum yang bertajuk “Tata Kelola Pemilu Serentak 2024 di Tengah Situasi Pandemi”, kamis (25/11).

Acara yang dihelat secara daring tersebut, mengundang Arief Budiman, S.S., S.IP., M.BA., selaku Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, sebagai pembicara pada kuliah umum IP UMY.

Kuliah umum dibuka langsung oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) IP UMY, Dr. Tunjung Sulaksono, S.IP., M.Si., dalam sambutannya ia mengaku antusias atas terselenggaranya kuliah umum IP UMY ini.

Menurutnya kuliah umum yang diselenggarakan, akan membantu dosen dan mahasiswa untuk lebih memahami persoalan pemilu, terlebih lagi buat mahasiswa yang mengambil mata kuliah tata kelo pemilu.

“Kali ini kita akan belajar langsung tentang pemilu kepada ahlinya, Pak Arif ini sudah tidak diragukan lagi soal pemahaman dan pelaksananaan pemilu di Indonesia” pungkasnya.

Sementara Arief Budiman yang didapuk menjadi pembicara utama pada kuliah umum, banyak berbicara tentang desain pemilu serentak tahun 2024 yang strategis. Menurut Arief, pemilu serentak 2024, akan menjadi pengalaman yang pertama buat Indoensia.

“Sebelumnya Indonesia pernah melaksanakan pilkada serentak di masa pandemi, sedangkan pemilu terakhir terjadi pada tahun 2019 sebelum pandemi, artinya Indonesia mempuyai dua modal utama dalam melaksanakana pemilu dan pilkada serentak 2024.” jelasnya.

Lanjut Arief, dalam mensukseskan pemilu 2024, pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai strategi dan tahapan menuju pemilu 2024. Ia menjelaskan ada beberarpa persiapan diantaranya; perkuat kerjasama antar lembaga, penggunaan teknologi, tahapan pemilu, SDM, hingga persoalan anggaran.

Disisi lain, Arief juga tidak menampik adanya tantangan penyelenggaraan pemilu 2024, salah satunya adalah kemungkinan masih pandemi covid-19. Menurutnya jika pandemi masih terus berlangsung , beban kerja penyelenggara pemilu akan bertambah.

“selain itu pandmei, tantangan lainnya berupa jarak waktu yang cukup dekat, kondisi cuaca, irisan pemilu dan pilkada, hingga pengelolaan logistik”, sebutnya.

Terakhir, Arief mengaku pengalaman pemilu 2019 dan pilkada serentak 2020, menjadi pengalaman yang berharga untuk mengevaluasi proses pemilu pada tahun 2024. Arief mengaku akan memasifkan upaya pendidikan politik kepada masayarakat

“pengalaman 2019 dan 2020, masyarakat kita sampai terpecah belah, perang media dan informasi, banyak menyebar hoaks melalui medsos, hal seperti itu yang mau kami hilangkan” tegas Arief.