Kuliah Pakar Corporate Governance Ilmu Pemerintahan 2015 UMY Datangkan Praktisi

November 11, 2017, oleh: superadmin

Pada hari Jum’at, 10 November 2017 bertempat di Gedung Pascasarjana UMY lantai 4, Ilmu Pemerintahan 2015 mengadakan kuliah pakar sebagai satu rangkaian dari mata kuliah Corporate Governance dengan mendatangkan dua narasumber antara lain Ahmad Syauqi Soeratno, S.E., MM selaku Sekjen Asosiasi BUMD se-Indonesia dan Kingkin Karina Susanti, SE., MBA sebagai Kepala Departemen Pengembangan Internal PT. Tunas Mandiri Finance. Selain itu, dari pihak Ilmu Pemerintahan turut hadir kepala jurusan Ilmu Pemerintahan Dr. Muchammad Zaenuri, M.Si dan Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.i., MPA selaku dosen mata kuliah Corporate Governance. Kuliah pakar dengan mengusung topik Spirit Good Corporate Governance Dalam Memperkuat Tata Kelola Sektor Publik.
Pada sambutannya Dr. Muchammad Zaenuri, M.Si memberikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada para narasumber yang berkenan hadir untuk berdiskusi kepada mahasiswa. Tujuan dari kuliah pakar adalah untuk memberikan komparasi jika dikelas disampaikan sebatas teoritis namun saat ini mahasiswa mencoba menggali dari sisi praktisi langsung. “Kita telah lama mengkaji bagaimana lambannya sektor publik dalam hal pelayanan (jikalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah) paradigma yang terbalik”, ungkap Dr. Muchammad Zaenuri. Sehingga era saat ini selayaknya spirit Corporate Governance ditanamkan ke sektor pemerintahan. Spirit kelincahan dan kegesitan perlu diadopsi, agar sektor publik dapat mengambil keputusan secara cepat.
Pada kesempatan kali ini Kingkin Karina Susanti, mencoba mengupas tentang pengenalan leadership, decision making, transparansi dan prakteknya di dalam perusahaan. “Sektor swasta mengikuti zaman milineal dan kita harus menyesuaikan zaman. Zaman itu bergerak memberikan tantangan bagi kita. Setiap orang dalam perusahaan harus mengantongi solusi ketika berhadapan dengan masalah”, ujar Kingkin Karina Susanti. Seorang pemimpin harus berbeda dan memiliki pembeda dari yang lainnya, setidaknya mampu menjadi inspirasi dan mampu memotivasi. Perlu diperhatikan bahwa kerja dan kesuksesan kinerja pemimpin tetap dipengaruhi oleh kinerja pegawai. Pemimpin dan pegawai layaknya kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Ahmad Syauqi lebih banyak mengkomparasikan paradigma Good Corporate Governance dari perspektif publik dan swasta. Good Corporate Goovernance, sangat penting untuk menjadi keharusan dan kunci bagi perjalanan perusahaan. “Jika perusahaan GCG dalam sektor swasta hanya sebatas memastikan bahwa tujauan perusahaan yang berorientasi pada profit sesuai target. Sedangkan GCG dalam sektor pemerintah berorietasi pada pelayanan menuju kesejahteraan masyarakat. Jika itu diibaratkan pemimpin pada level kabupaten, maka bupati tidak hanya membuat para dinas-dinas bahagia dengan kinerja yang baik dan bekerja sesuai RENSTRA atau RPJMD namun harus memastikan kinerja pemerintah tersebut mensejahterakan masyarakat”, terang Ahmad Syauqi. Diakhir diskusi Ahmad Syauqi Soeratno, S.E., MM berpesan kepada mahasiswa, “Kita perlu memperhatikan perkembangan zaman, jika tidak maka usaha yang kita jalani akan tertinggal. Walaupun sudah menjadi pemimpin suatu saat namun antusias untuk belajar tetap dijaga, menerima masukkan dan saran dari orang lain”. (FR)