Dunia Krisis Keberlanjutan, Urgensi Gagasan Inovasi sebagai Solusi

December 16, 2022, oleh: superadmin

Yogyakarta (15/12) – Semakin hari, dunia semakin tua. Kerusakan alam, pencemaran bahkan pemakaian sumber daya alam kerap digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan mobilitas juga semakin padat untuk mewadahi aktivitas manusia di seluruh dunia. Kebutuhan akan pengembangan teknologi, transportasi dan manufaktur juga semakin meningkat untuk menekan efektivitas jumlah produksi sesuai dengan tingginya permintaan masyarakat. Sementara sumber daya yang digunakan sebagai bahan dasar semakin menipis terlebih bagi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.

Aktivitas manusia juga memangkas jumlah lahan hijau untuk kebutuhan papan, sedangkan kebutuhan pangan terus meningkat. Angka polusi semakin hari semakin tinggi tanpa diimbangi dengan pelestarian alam untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Pencemaran air dan udara akibat kegiatan manufaktur juga berkontribusi dalam kerusakan alam dalam jangka panjang. Ketidakseimbangan ini juga diikuti dengan ketidakmampuan negara dalam memberi kesejahteraan secara adil yang menyebabkan kesenjangan masyarakat. Kesenjangan ini memantik kriminalitas di tengah masyarakat yang mewarnai kehidupan.

Melihat problematika ini Persekutuan Bangsa Bangsa (PBB) mencoba untuk membentuk Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditujukan untuk menjaga keberlanjutan kehidupan lingkungan maupun masyarakat yang berkesinambungan dan pembangunan yang inklusif. SDGs merupakan bentuk keberlanjutan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang sempat dirumuskan sebagai agenda pembangunan dunia hingga 2015. Inovasi dibutuhkan sebagai solusi bagi permasalahan keberlanjutan yang dapat mengancam masa depan dunia.

Oleh karena itu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia mengadakan kompetisi Duta Kampus SDGs Indonesia. Kompetisi ini ditujukan untuk mewadahi sekaligus menggugah kesadaran generasi muda dalam menciptakan inovasi demi keberlanjutan lingkungan dan kehidupan didalamnya. Inovasi yang dibentuk harapannya dapat menjadi inspirasi bagi implementasi yang dapat merubah sistem yang ada saat ini. Pada Duta Kampus SDGs Indonesia periode 2022 – 2024 ini, Muhammad Miftahul Ahsan (IP 2020) berhasil memenangkan kompetisi Duta Kampus SDGs Indonesia dengan kategori Inovasi. Capaian prestasi ini juga diraih bersama dengan Ulfiana Azizah (Agribisnis, 2020).

Prestasi ini menggandeng UMY untuk berdiri mentereng bersama dengan kampus besar lain seperti Universitas Padjajaran, Universitas Bengkulu, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Jember, Politeknik Pelayaran Banten, Universitas Trisakti, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Andalas, Universitas Islam Riau, Universitas Mataram, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Bandar Lampung, Universitas Arilangga. Bahkan prestasi ini satu-satunya prestasi yang dicapai pada tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). (NAH)