Sosialisasi 4 Konsensus Dasar Lengkapi Kongres Nasional FOKKERMAPI 2017

November 22, 2017, oleh: superadmin

Yogyakarta, (20/10/2017) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Titin Purwaningsih memberikan sambutan pada pembukaan Sosialisasi 4 Konsensus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara pada acara Kongres Nasional (KONGNAS) Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (FOKKERMAPI) 2017 se-Indonesia. Dalam sambutannya, Dr. Titin Purwaningsih, mengharapkan dengan adanya kongres ini dapat menjadi forum yang melahirkan kebijakan-kebijakan penting sebagai tonggak pembangunan bangsa. “Semoga mahasiswa yang mewakili berbagai Universitas dari Sabang hingga Merauke yang hadir saat ini dapat berkontribusi dalam menjaga kedaulatan bangsa”, terang Dr. Titin.
Sosialisasi 4 Konsensus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, menyuguhkan topik “Memperkukuh Pilar Negara Untuk Indonesia Sejahtera” merupakan rangkaian acara dari Kongres Nasional FOKKERMAPI 2017 se-Indonesia. Dengan mengundang beberapa pembicara, antara lain Muhammad Afnan Hadikusumo (Anggota DPD RI) dan Drs. Husni Amriyanto, M.Si (Dosen Ilmu Hubungan Internasional UMY). Sosialisasi 4 Konsensus Dasar dilaksanakan di Sportorium kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Diskusi dipimpin langsung oleh Ane Permatasari, S.IP., M.A selaku moderator. Dalam pemaparannya Afnan Hadikusumo menjelaskan 4 konsensus yang menjadi dasar bernegara. Pancasila, Afnan Hadikusumo menjelaskan bahwa Pancasila merupakan bukti kecintaan umat Islam terhadap negara. Karena awalnya sila pertama pada Pancasila bukan seperti yang ada saat ini. UUD 1945, menjadi sangat penting ketika dulu bangsa kita berupaya untuk merdeka, sebagai landasan awal pembangunan. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Indonesia terdiri dari beberapa pulau, suku, adat dan bahasa untuk itu perlu dipersatukan menjadi negara kesatuan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal Ika seperti jargon untuk menyatukan Indonesia. “Karena kehidupan berkembang semakin pesat era semakin modern sehingga diperlukan 4 konsensus untuk menyatukan bangsa sesuai dengan perkembangan zaman”, ujar Afnan Hadikusumo menutup pemaparan.
Dalam kesempatan lain Drs. Husni Amriyanto menjelaskan terkait Tantangan Bangsa Indonesia dan Pentingnya Aktualisasi Pilar-Pilar Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bangsa indonesia merupakan bangsa yang besar. Maka konsensus sangat perlu dijaga, jika tidak maka bangsa yang besar ini akan hilang seperti halnya, kerajaan Majapahit, Uni Soviet, dan kerajaan Sriwijaya. Peran penting konsensus untuk mengikat semua potensi Indonesia agar dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia. Selain itu Drs. Husni Amriyanto memaparkan berbagai permasalahan wilayah Indonesia seperti pulau perbatasan dan terdepan yang masih banyak belum memiliki nama, perbatasan laut dan daratan yang banyak diambil bangsa lain. “Sejauh ini ada 10 titik wilayah perbatasan terdepan yang berpotensi menimbulkan konflik mengganggu ketentraman serta kedaulatan masyarakat perbatasan Indonesia, melewati batas negara tanpa dokumen resmi dan perdagangan ilegal”, ungkap Drs. Husni. Drs. Husni menegaskan harapannya melalui forum kongnas ini dapat melahirkan gagasan guna mengatasi permasalahan kewilayahan Indonesia paling tidak menemukan satu nama pulau, untuk pulau terdepan Indonesia.