Seminar Nasional ASEAN Awali Rangkaian Kongres Nasional FOKKERMAPI 2017

November 21, 2017, oleh: superadmin

Bantul, 20/11/2017 mengawali rangkaian Kongres Nasional (KONGNAS) Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan se-Indonesia (FOKKERMAPI). Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan mengadakan Seminar Nasional ASEAN bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dihadiri oleh beberapa pembicara, Kolonel Inf. Fajar Setyawan, S.I.P, (Bidang Keamanan), Jose Antonio Morato Tavares (Dirjen ASEAN), Bidang Pemberdayaan Perempuan dr. R.A Arida Oetami, M.Kes (Kepala BPPM DIY), Ir. H. Muchammad Romahurmuzly, M.T (Ketua Umum PPP ke 4) dan turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMY, Hilman Lathief, Ph.D. Staff Asisten Pemerintahan mewakili Bupati Kabupaten Bantul, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Dr. Titin Purwaningsih, Kepala Prodi Ilmu Pemerintahan Dr. Muchammad Zaenuri dan staf dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Adapun peserta Seminar Nasional dari pelajar SMA sederajat se-Yogyakarta dan 183 mahasiswa sebagai delegasi mewakili program studi Ilmu Pemerintahan berasal dari 38 universitas yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan se-Indonesia. Seminar Nasional ASEAN Kongres Nasional FOKKERMAPI 2017 mengangkat tema “Penguatan Peran Pemerintah dan Pemberdayaan Perempuan dalam Perkembangan ASEAN Community”.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY Hilman Lathief, Ph.D mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara kongnas. “Harapannya para mahasiswa nanti mengulas isu permasalahan bangsa lewat musyawarah FOKKERMAPI, seminar nasional, dan mungkin ada gagasan cemerlang sehingga itu menjadi poin penting sebagai luaran maupun hasil dari Kongres Nasional ini”, ujar Dekan Bidang Kemahasiswaan. Acara Seminar Nasional secara resmi dibuka langsung oleh asisten Pemerintahan Kabupaten Bantul.
Seminar Nasional dipandu langsung oleh Rahmawati Husein, MCP, Ph.D. Dirjen ASEAN Jose Antonio Morato sebagai pembicara pertama menyampaikan peran penting ASEAN dalam menjaga kedaulatan negara-negara Asia Tenggara. Karena ASEAN membawa manfaat bagi keamanan, ketertiban, politik dan ekonomi. Isu lingkungan bahkan tersampaikan pada konferensi tingkat tinggi ASEAN, yang secara langsung mempengaruhi masa depan bangsa. Kekayaan alam bangsa hilang karena kebakaran. Tantangan lainya isu ASEAN seperti kesehatan, fasilitas penunjang, obat dan dokter diperbatasan. Isu perempuan perlu diperhatikan, karena generasi bangsa yang sehat lagi pintar terlahir dari perempuan yang sehat dan pintar.
Fajar Setyawan, S.IP menjabarkan strategi peningkatan kerjasama pertahanan Indonesia kawasan ASEAN dalam rangka mendukung ASEAN Community. Karena, stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama di kawasan Asia, maka diperlukan sinkronisasi antar perbatasan negara Asia. Lewat beberapa agenda, seperti diplomasi pertahanan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pertahanan, memodernisasi alutsista pertahanan Indonesia. Selanjutnya, perspektif bidang ekonomi Muchammad Romi menjelaskan potensi Sharing Economy melalui strategi digitalisasi pada aspek ekonomi. “Kita perlu berubah bukan lagi penikmat namun harus menjadi pembuat. Perang bukan lagi dalam bentuk fisik namun kita bisa saja terjajah dalam digitalisasi”, terang Muchammad Romi.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ASEAN, disampaikan oleh dr. R.A Arida Oetami, M.Kes memaparkan agenda besar bagi PPPA seperti Isu Perempuan dan Anak, kekerasan perempuan mencakup perdagangan manusia dan digitalisasi dengan mempertontonkan adegan dewasa kepada anak-anak. Anak-anak mudah mengakses situs pornografi. Padahal anak-anak kita mampu bersaing di tingkat ASEAN bahkan mendapatkan beberapa penghargaan dan prestasi. Acara Seminar Nasional berjalan selama dua jam diakhiri dengan sesi tanya jawab dan pembagian cinderamata untuk pembicara dan narasumber.