Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL IP UMY 2015) Perkuat Teori Sustainable Development Lingkungan

May 14, 2018, oleh: superadmin

Selasa, 8 Mei 2018 sebagai upaya penguatan teori Program Studi Ilmu Pemerintahan angkatan 2015 mengadakan Kuliah Kunjungan Lapangan(KKL) di Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Eko Priyo Purnomo selaku dosen pengampu mata kuliah Ekologi Pemerintahan mengatakan “mahasiswa yang hadir pada hari ini adalah mahasiswa akhir, tahun depan akan menjadi sarjana yang perlu pembekalan lebih pengetahuan, maka kegiatan ini diharapkan memberikan referensi keilmuan baru”. Sementara Bapak Yudi Sumbogo selaku wakil Bupati Kabupaten Pacitan dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal “Kabupaten Pacitan memiliki beberapa sumberdaya alam yang belum terkelola secara maksimal, dan berkelanjutan(sustainable), Pemerintah kabupaten Pacitan selalu mensosialisasikan untuk menjaga kebersihan pantai, dan menekankan kepada seluruh wisatawan untuk bersama-sama menjaga lingkungan pantai. Oleh karena itu kami juga mengapresiasi kegiatan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang akan mengadakan aksi bersih pantai di pantai klayar.
Rijal Ramdhani selaku moderator sarasehan juga menambahkan dalam mata kuliah ekologi pemerintahan Paradgima dalam metodelogi ini adalah sustainable development yang ramah lingkungan”. Berjalannya diskusi sarasehan mengundang banyak antusiasme mahasiswa untuk memberikan komentar maupun pertanyaan diantaranya sebagai berikut: Pertama dari Mia Sarmiasih mahasiswi yang berasal dari Lampung menanyakan “Bagaimana manajemen pariwisata yang di kelola Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan, Apakah melalui Desa wisata atau langsung dibawah kendali Dinas Pariwisata? Selanjutnya Wahyu Wasono Jati mahasiswa asli Banjar Negera menanyakan bagaimana keterlibatan pemuda dalam mengembangkan pariwisata? Disusul Pertanyaan Tomi Waskhito menanyakan bagaimana pacitan dalam mempromosikan pariwisata di kancah Internasional, Khususnya Indonesia masih kalah dengan negara-negara ASEAN? Azka sebagai mahasiswa internasional menayakan bagaiamana cara pemerintah Kabupaten Pacitan dalam mengahadapi resolusi konflik kasus benur (benih lopset) yang mengakibatkan adanya demontrasi nelayan? Ilham Bahari mengomentari juga Bagaimana sosialisasi kebudayaan kepada generasi muda saat ini, sampai terkadang banyak yang belum mengetahui budaya kearifan lokal, dan pertanyaan penutup diskusi dari Brendik menanyakan mengapa Pacitan selalu menempat urutan 10 besar kabupaten termiskin di Jawa Timur padahal aset sumberdaya alam khususnya sektor pariwisata sangat banyak. Semua pertanyaan tersebut mewarnai diskusi berjalan dengan baik dengan jawaban masing-masing SKPD yang membidangi urusan masing-masing.
Kegiatan kuliah kunjungan lapangan ini tidak hanya sekedar sarasehan diskusi denga wakil Bupati dan kepala Satuan Perangkat Daerah(SKPD) saja, melainkan dilanjutkan dengan aksi lingkungan yang pada hal ini sebagai upaya menumbuhkan kesadaraan kepada semua mahasiswa Ilmu pemerintahan khususnya dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama mendapatkan pembekalan teori dalam kelas. Aksi tersebut diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan tanda kunjungan berupa tempat pembuangan sampah yang akan di tempatkan di sekitar pantai Klayar , Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
(Berita & Dokumentasi: Mia)