Berita

Rabu, 28 Maret 2018. Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan ( KOMAP ) UMY mengadakan kajian dengan tema “Mengupas di Balik Sisi Kelam Perempuan”. Kajian yang diselenggarakan di Ruang Sidang Fisipol UMY Gedung E lantai 1 ini dihadiri oleh tiga pemateri yang luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak perempuan yaitu, Martanti Endah Lestari, M.Hum atau yang sering disapa dengan Mba Tata dari LSM Rekso Dyah Utami, Faizah Nadela mahasiswa sekaligus aktivis perempuan, dan Ane Permatasari, S.IP,.M.A Dosen IP UMY sekaligus pejuang hak-hak perempuan. Dalam acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY Muhammad Eko Atmojo, S.IP.,M.IP, pengurus KOMAP, Mahasiswa Fisipol UMY, dan Mahasiswa luar UMY. Kajian dimulai pada pukul 13.30 s.d 16.00 WIB dengan diawali dengan sambutan Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan UMY, sambutan dari Ketua KOMAP Nanang Yulia Pranata, dilanjutakan sambutan ketua panitia Delila Putri Sadayi.
Kemudian pemaparan materi kajian pertama yang dipaparkan oleh Faizah Nadela mengenai sejarah dan capaian perempuan dari masa ke masa, kemudian dilanjutkan dengan pemaparaan materi dari Mba Tata yang memaparkan terkait data-data dan realitas kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan, dan yang terakhir materi disampaikan oleh Ibu Ane yang mengkombinasikan pemaparan pemateri pertama dan kedua. Data-data yang di tunjukkan oleh pembicara kedua dan ketiga yang cukup mencengangkan menunjukkan bahwasannya kasus-kasus kekerasan, pelecehan terhadap perempuan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pembicara kedua, Mba Tata menunjukkan realitas kasus kekerasan terhadap perempuan tidak hanya KDRT, namun juga maraknya pelecehan dan pemerkosaan akibat pergaulan bebas dan faktor-faktor lainnya yang dialami remaja perempuan bahkan balita pun turut menjadi korban.
Setelah pemaparan materi dari ketiga pembicara yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Hasil dari kajian Perempuan dengan tema “ Mengupas di Balik Sisi Kelam Perempuan” ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada perempuan-perempuan untuk mengontrol dirinya, untuk dapat menjaga dirinya dari lelaki-lelaki yang tidak bertanggungjawab, selain itu juga dapat menjadi pelopor pejuang hak-hak perempuan supaya tidak lagi dilecehkan dan di hinakan sehingga dapat meminimalisir tingkat kekerasan dan pelecehan di kalangan perempuan.