IGOVERS dan Mahasiswa Amerika Kunjungi Tempat Penangkaran Penyu Pantai Baru

October 17, 2015, oleh: superadmin

DSCN0082Yogyakarta (16/10/2015) Dengan semakin terus berkurangnya populasi penyu di lautan, maka menjadi penting untuk memberikan pendidikan bagi generasi muda di dalam melindungi binatang tersebut. Hal itu seperti yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa International Program of Governmental Studies (IGOV-UMY) dengan mendampingi mahasiswa-mahasiswa Amerika untuk mengunjungi tempat konservasi penangkaran Penyu di pantai Baru Bantul Yogyakarta.

Bertemu secara langsung dengan Komunitas Muda Penangkar Penyu, pantai Baru, mahasiswa IGOV dan mahasiswa Amerika mendapatkan penjelasan bagaimana proses penangkaran Penyu dilakukan sampai menetas, untuk kemudian dalam usia relative muda, Penyu-Penyu itu akan dilepas ke lautan. “Setelah menetas, penyu-penyu ini tidak dibiarkan lama, tetapi langsung di lepas, untuk menjaga kalakter ke-alamiannya” jelas Mbah Munawir, tokoh yang mendampingi komunitas penangkar.

Di dalam diskusi yang dilakukan dengan Komunitas, dalah seorang mahasiswa Amerika, Kate, menanyakan bagaimana Penyu-Penyu yang dilepaskan ke lautan itu bisa terdeteksi, apakah masih hidup dan berkembang biak atau tidak. Mbah Munawir kembali menjelaskan bahwa, Penyu-Penyu yang dilepas di pantai Baru, sebelum dilepas diberi penanda dengan kode konservasi Indonesia di sayapnya, sehingga apabila diketemukan di Australia atau di daerah Indonesia Timur oleh penangkar dan komunitas peduli Penyu lain, maka Penyu-Penyu tersebut akan mudah terdeteksi pemantauannya. “Walaupun sampai saat ini kita masih belum pernah mendapatkan konfirmasi itu, tapi dengan adanya kode penanda itu, Penyu yang kita lepas apabila bermigrasi ke daratan tertentu bisa terdeteksi keberadaannya,” tegas mbah Munawir.

Dengan melihat secara langsung Penyu-Penyu yang siap untuk dilepas ke pantai mahasiswa-mahasiswa dari Amerika sangat antusias untuk memegang anak-anak Penyu tersebut. Menurut Kate, mahasiswa asal Amerika, dengan bentuk yang sangat lucu, Penyu harus benar-benar dilindungi dengan mengembalikannya ke habitat asalnya, lautan lepas. Maka penting bagi generasi Muda, baik di Indonesia maupun Amerika, untuk memiliki kepedulian terhadapnya, sehingga keberadaan penyu akan terus terjaga untuk bisa diketahui oleh generasi-generasi berikutnya.

Sementara bagi mahasiswa IGOV sendiri, merasa bangga bisa memperkanlkan dan menjadi fasilitator bagi mahasiswa Amerika untuk lebih mengetahui bagaimana konservasi Penyu dilakukan secara rill di Indonesia. “Ini kesempatan bagi kita, untuk memperlihatkan kepada mereka (Mahasiswa-mahasiswa Amerika), bagaimana Penyu itu dirawat sebelum di lepas ke lautan. Karena notabene, mereka, teman-teman Amerika itu, adalah anak-anak kota yang jarang bersentuhan dengan dunia luar dan masih natural, seperti yang kita miliki di Jogja dan Indonesia,” jelas Adibah, mahasiswi IGOV semester Lima tersebut.

Laporan: Rijal Ramdani