IGOV undang Pakar Pendidikan dari Amerika untuk Sampaikan Kuliah Umum

October 22, 2015, oleh: superadmin

DSCN0109Yogyakarta—20/10/2015. Pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan dibandingkan dengan sumber kekuatan ekonomi yang lainnya. Hal itu bisa dilihat dari keuntungan yang didapatkan oleh Facebook dibandingkan dengan laba perusahaan Boeing. Sebagai perusahaan pesawat yang sangat besar, yang digerakkan oleh puluhan ribu karyawan, dengan cabang-cabang perusahaan di berbagai negara, ternyata Boeing masih kalah oleh Facebook yang hanya digerakan oleh segelintir orang di ruangan yang terbatas.  “Nowadays, in the economic process,  knowledge, education, skills, and ability are the greatest wealth” jelas Kneeth.

Itulah salah satu poin pembuka yang disampaikan oleh Kenneth S. Moore, the officer for strategy and development Universitas Sampoerna Jakarta, dalam kuliah umum yang diadakan oleh International Program of Governmental Studies (IGOV) di Minitheatre gedung Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Kneeth, yang berkebangsaan Amerika tersebut, menegaskan bahwa seandainya pendidikan dilakukan dengan benar maka pendidikan akan menjadi kekuatan utama bagi pembangunan bangsa. “I believe that Knowladge capital is the primary driver of economic growth and well-being” tandas kandidat Ph.D dari universitas Melbourne tersebut.

Selain Kneeth, pembicara lainnya adalah Dr. Mega Hidayati, MA, dosen IGOV dan Paskasarjana UMY. Menurutny dalam era globalisasi, sistem pendidikan harus melihat tantangan dan perubahan yang terjadi secara global. Sehingga baik mahasiswa maupun Dosen di Universitas harus keluar dari sekat-sekat yang membatasinya dari pergaulan global terutama keterbatasan bahasa. “Global education is education that opens people’s eyes and minds to the realities of the globalized world and awakens them to bring about a world of greater justice, equity and Human Rights for all” jelas Dr. Mega.

Sementara itu, Direktur IGOV, Eko Priyo Purnomo melihat bahwa di Indonesia isu pendidikan yang paling utama adalah mahalnya tuition fee yang harus dikeluarkan oleh orang tua saat memasukan anak-anaknya ke institusi pendidikan. “Saya melihat persoalan itu adalah isu yang utama, karena pendidikan diserahkan pada mekanisme pasar, kampus negri sama dengan kampus suasta, padahal seharusnya negri jauh lebih murah” tandasnya.

Acara kuliah Umum tersebut, merupakan rangkaian dari kegiatan rutin yang selalu diadakan oleh IGOV bekersajama dengan AIFIS (Amerikan Institute for Indonesian Studies) setiap bulannya. Harapannya, kegiatan kuliah umum dengan menggundang pakar-pakar dan praktisi dari Amerika tersebut mampu membuka cakrawal mahasiswa-mahasiswa Ilmu Pemerintahan, baik kelas regular maupun interasional, untuk bisa melihat dan belajar dari sundut pandang yang berbeda dan mengglobal.  (Rijal Ramdani)