Dosen IP Terpilih sebagai Calon Rektor UMY

October 21, 2016, oleh: superadmin

nurmandi-1 Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc merupakan Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan UMY. Beliau berhasil terpilih sebagai calon Rektor UMY Periode 2016-2020. Anggota Senat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis, 20 Oktober 2016 telah memilih Bakal Calon Rektor UMY untuk periode 2016 – 2020. Bertempat di Ruang Sidang Komisi Gedung AR Fachruddin A Lantai 5 Kampus Terpadu UMY. Dari empat nama yang terjaring, terpilih calon rektor definitif yakni nama Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., dan Dr. Mukti Fajar, ND., M.Hum. Para calon rektor tersebut dipilih oleh 52 anggota senat UMY, yang tiap individu diberikan hak untuk memilih tiga dari total empat calon rektor UMY. Hasil pemilihan rektor tersebut kemudian akan disampaikan ke Majelis Pendidikan Tinggi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk kemudian dipilih sosok yang akan memimpin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selama 4 tahun mendatang.
nurmandi-2Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc apabila terpilih sebagai Rektor UMY, mempunyai program untuk mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia). Beliau menjelaskan bahwa “Dalam SDM kita, kompetensi dan budayanya masih belum kompetibel sesuai dengan moto UMY. Belum kompetibel itu artinya belum sesuai, belum maksimal, dan belum sinkron. Jadi persiapan satu tahun pertama adalah bagaimana menyiapkan mereka dengan berbagai program. Kalau mereka (dosen) kurang publikasi, kita bantu publikasi. Kalau mereka (dosen) kurang networking, kita bantu networking. Kedua karyawan. Sudah tentu karyawan itu harus ada talent scouting management. Jadi karyawan itu harus dibentuk karena mereka itu merupakan lapisan kedua. Sehebat apapun program kita, tetapi kalau tidak didukung oleh karyawan ya percuma saja”.
Selain itu, Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc memiliki strategi untuk mencapai Visi UMY “Menjadi Universitas yang Unggul dalam pengembangan ilmu dan teknologi dengan berlandaskan Nilai-nilai Islam untuk kemaslatan umat”. Strateginya melibatkan dosen didalam pencapaian dan mewujudukan slogan itu. Tapi tidak seluruh dosen, sudah tentu dipilih yang mempunyai kompetensi. Jadi membuat jejaring-jejaring dengan dosen, kelompok-kelompok belajar tentang mereka. Supaya mereka belajar satu sama lain untuk kepentingan mereka, kepentingan organisasi dan kepentingan universitas. Itu strateginya yang bisa dilakukan. Kalau orang itu cenderung (bekerja) sendiri, agak sulit. Karena Universitas itu dinilai dari prestasi kelompok atau organisasi, tidak dinilai perseorangan. Prestasi hebat satu orang, tetapi universitasnya jelek ya percuma saja.”